Tacit Knowledge Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, Dimensi Pengukur, Faktor Pembentuk, Cara Mentransfer, Contoh, dan Kenapa itu Penting?

Tacit Knowledge adalah


Tahukah kamu Tacit Knowledge adalah? Pengertian, Ciri-Ciri, Dimensi Pengukur, Faktor Pembentuk, Cara Mentransfer, Contoh, dan Kenapa itu Penting?

Pengetahuan adalah sebuah strategi mengolah informasi yang tersedia untuk memecahkan suatu permasalahan dan mencapai keputusan. Dilansir dari buku Jennifer Rowley dan Hartley Richard berjudul Organizing Knowledge: An Introduction to Managing Access to Information, pengetahuan atau knowledge adalah merujuk pada pengetahuan yang diproses, dikelola, atau disusun dengan berbagai macam metode dan diaplikasikan dalam penyelesaian suatu masalah.

Pengetahuan atau knowledge tentu tidak terdiri atas satu jenis saja. Melainkan ada dua jenis yaitu Explicit Knowledge dan Tacit Knowledge. Pada artikel ini, saya akan membahas tacit knowledge karena jenis knowledge ini mempunyai keunikan tersendiri. Apa kira-kira?

Well, langsung simak penjelasan berikut untuk menambah wawasan kamu!


Pengertian Tacit Knowledge

Tacit Knowledge adalah pengetahuan yang cenderung subjektif atau didokumentasikan dalam wujud nyata. Pengetahuan ini dapat berasal dari pengalaman seseorang mengenali lingkungannya dan menjadi skill atau kebiasaan.

Tacit knowledge termasuk jenis pengetahuan yang sulit untuk dilakukan formulasi dan komunikasi. Hal itu karena tacit knowledge hanya berupa skill tanpa dokumentasi, bersifat pribadi, sulit untuk dibentuk, dan sukar untuk dibagi ke orang lain. Sehingga dibutuhkan niat dan pengalaman dalam pengembangan tacit knowledge. 


Ciri-Ciri Tacit Knowledge

Ciri-ciri tacit knowledge adalah:

Tacit knowledge diperoleh dari pengalaman seseorang yang dirasakan secara langsung

Tacit knowledge bersifat pribadi sehingga sulit untuk dikomunikasikan dan dibagikan kepada orang lain

Tacit knowledge sulit diekspresikan

Tacit knowledge dapat dishare kepada orang lain secara shadowing dan joint problem solving


Dimensi Pengukur Tacit Knowledge

Dimensi pengukur tacit knowledge ada dua dilansir dari anuva, yaitu:

1. Dimensi Teknis

Dimensi ini mencakup berbagai macam keterampilan dan keahlian yang sulit diformalkan. Dimensi ini sangat subjektif dan pemahaman yang dimiliki oleh seseorang tersebut sangat pribadi, intuitif, dugaan, dan inspirasi yang muncul dari pengalaman.

2. Dimensi Kognitif

Dimensi ini terdiri dari kepercayaan, persepsi, idealisme, nilai-nilai, emosi, serta mental sehingga dimensi ini tidak mudah diartikulasikan. Dimensi ini juga lebih memberi kesan atau gambaran seseorang terhadap realitas dan visinya ke depan untuk mengatakan apakah ini, dan apa yang harus dilakukan.


Faktor-Faktor Pembentuk Tacit Knowledge

Faktor-faktor yang daapat membentuk tacit knowledge dalam diri seseorang antara lain.

1. Faktor Pendidikan

Pendidikan adalah cara setiap orang dalam melakukan pembelajaran guna mendapat ilmu, pengetahuan, keterampilan, dan habbit melalui sistem pengajaran, penelitian, serta pelatihan di sekolah atau tempat lain. Secara tak langsung pendidikan bermakna menjadi upaya untuk membangun anak agar lebih dewasa. Lewat pendidikan, seseorang dapat memahami keahliannya dan cara mengaplikasikan keahlian itu sehingga memberi manfaat. Walaupun hanya sepersekian persen sekolah yang mengajarkannya

2. Organisasi

Menurut C.H. Northcott, organisasi adalah sebuah pengaturan di mana tugas-tugas diberikan kepada para anggota sehingga mereka berkontribusi secara efektif untuk beberapa tujuan yang lebih jelas. Tujuan dari organisasi adalah untuk mengoordinasikan aktivitas dari berbagai individu atau anggota kelompok yang bekerja di dalam organisasi untuk pencapaian tujuan perusahaan.

Di dalam organisasi, seseorang dilatih banyak skill atau keterampilan. Mulai dari bagaimana cara mengambil keputusan yang bijak, melatih kepribadian individu sehingga menjadi lebih baik, serta melatih kecerdasan emosi.

3. Teman

Dilansir dari Anuva, tacit knowledge yang didapatkan dari sebuah pertemanan adalah cerita. Pengetahuan itu informasi ketika dari teman didapatkan cerita pengalaman mereka.


Cara Mentransfer Tacit Knowledge

Transfer tacit knowledge diperlukan dengan tujuan agar manajemen pengetahuan antar anggota organisasi dapat terlaksana dengan baik. Hal ini tentu membawa dampak positif bagi organisasi karena penyebaran pengetahuan yang merata pada seluruh anggota.

Cara mentransfer tacit knowledge ada dua, yaitu:

1. Shadowing

Transfer tacit knowledge dengan sistem shadowing dilakukan dengan senior menunjukkan contoh menyelesaikan pekerjaan, lalu junior mengamati dan meniru serta mengaplikasikannya pada pekerjaan selanjutnya.

2. Joint Problem Solving

Dengan joint problem solving, transfer tacit knowledge dilakukan dengan junior terlibat langsung dalam suatu pekerjaan dan mengamati serta mengikuti perintah dari senior.


Contoh Tacit Knowledge

Contoh tacit knowledge adalah:

Ketika asisten laboratorium dalam mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi di suatu kampus mempraktekkan cara menganalisis data menggunakan metode analisis regresi linier sederhana dan mahasiswa mengikuti tiap langkahnya secara langsung.

Momen saat seorang wanita berniat untuk menghidangkan suatu menu sarapan Telur Dadar namun ia tidak mengetahui tahapan-tahapan serta takaran bumbu yang dibutuhkan, lantas ia membuka internet untuk belajar cara membuatnya.

Peristiwa sederhana ketika kamu bertanya pelajaran matematika pada temanmu yang wawasannya sangat luas karena kebetulan sudah kuliah sebelumnya. Kamu mengikuti alur pengerjaannya step by step sehingga kamu semakin mahir lantas berucap terima kasih.

Kemampuan atlet sepeda, renang, bola besar, bola kecil, panjat tebing, dan sebagainya.

Kemampuan seorang ketua angkatan dalam berekspresi di depan umum (kemampuan berkomunikasi)

Seorang wirausahawan muda yang berhasil membuka cabang ke-30nya (Kemampuan berbisnis)


Kenapa Tacit Knowledge Penting?

Seperti yang telah dipaparkan bahwa tacit knowledge adalah sebuah skill dalam diri seseorang yang dimanfaatkan secara praktis dan bersifat intuisi untuk memecahkan permasalahan, melakukan pengembangan dan inovasi, serta pembantuan dalam proses pengambilan keputusan. Tanpa adanya orang-orang yang memiliki tacit knowledge, maka organisasi akan puntang-panting dan berantakan. Hal ini karena organisasi akan dikontrol dan dipenuhi oleh orang-orang yang hanya mumpuni dalam teori namun lemah dalam praktik di lapangan dan minim experience.

Ditinjau dari sisi yang lain, akan ada kondisi seorang yang punya tacit knowledge resign atau keluar dari organisasi. Tentu hal ini harus diantisipasi oleh organisasi. Mengapa? Karena seseorang yang punya tacit knowledge cenderung memperthanakan pengetahuan tentang perusahaan secara diam-diam di benaknya tanpa pernah dibagikan kepada siapapun, bahkan pada anggota organisasinya. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, organisasi harus melakukan perbaikan sistem dan prosedur kerja.


Kesimpulan

Tacit knowledge dapat berupa skill dalam diri seseorang yang dapat dikembangkan dan dibagikan ke orang lain. Tacit knowledge sangat penting dalam menunjang keberhasilan visi misi serta tujuan suatu organisasi.

Begitulah pemaparan tentang tacit knowledge. Semoga menambah wawasan pembaca sekalian.

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selumbari untuk Lusa

Anak F

Nyanyian Lampu Merah

Kotak Langganan Email

Nama

Email *

Pesan *