Strategi Ampuh: Membongkar Jenis-Jenis Pengujian Sistem Informasi yang Meningkatkan Efisiensi Bisnis

Strategi Ampuh: Membongkar Jenis-Jenis Pengujian Sistem Informasi yang Meningkatkan Efisiensi Bisnis


Beberapa pengujian harus dilakukan sebelum sistem informasi baru atau yang dilakukan modifikasi ready untuk diproduksi.

Jenis-jenis pengujian sistem informasi adalah pengujian integrasi (integration testing), pengujian sistem (system testing), pengujian volume (volume testing), dan pengujian penerimaan pengguna (user acceptance testing).


1. Pengujian Integrasi (Integration Testing)

Pengujian integrasi adalah melakukan penggabungan seluruh komponen individu dan mengujinya sebagai kelompok untuk melihat apakah terdapat kecacatan di antara masing-masing komponen. Contohnya komponen pertama gagal untuk melewati parameter kunci komponen dua.

Seandainya pengujian unit berhasil, pengembang belum bisa berhipotesis bahwa penggabungan komponen individu ke dalam sistem kerja dapat dilakukan. Mengapa? Karena antar komponen saling mempengaruhi. Jika satu komponen mengalami gagal fungsi dan masalah itu tidak terdeteksi, maka akan menyebabkan masalah serius di kemudian hari.


2. Pengujian Sistem (system testing)

Pengujian sistem adalah menguji sistem yang lengkap dan terintegrasi untuk melakukan validasi bahwa sistem informasi memenuhi semua persyaratan yang ditentukan. Pengujian sistem biasanya dilakukan oleh independent tester yang mana tidak ikut serta dalam pengembangan kode program.


3. Pengujian Volume (Volume Testing)

Pengujian volume adalah melakukan evaluasi kinerja sistem informasi dalam berbagai volume kerja dan kondisi operasi. Tujuannya untuk menentukan beban kerja di mana kinerja sistem mulai menurun dan menemukan masalah yang mencegah sistem mencapai kinerja yang diperlukan.


4. User Acceptance Testing (UAT) 

User Acceptance Testing (UAT) adalah pengujian yang dilakukan oleh pengguna sistem terlatih untuk memverifikasi bahwa sistem dapat menyelesaikan tugas yang diperlukan dalam lingkungan operasi dunia nyata dan bekerja sesuai dengan spesifikasi desain sistem.

UAT juga dikenal sebagai pengujian beta, pengujian aplikasi, dan pengujian pengguna akhir. UAT bertujuan untuk menentukan apakah sistem memenuhi kebutuhan bisnis yang diinginkan sehingga bersifat kritis dan harus diselesaikan dengan sukses.

Dalam penerapan paket software atau software hasil pengembangan organisasi luar, pelanggan perlu melakukan UAT sebelum menerima pengalihan kepemilikan.

Langkah-langkah User Acepptance Testing (UAT) adalah :

Melakukan pemilihan tim penguji UAT dari beberapa orang rekomendasi pengguna.

Melatih tim penguji UAT dengan materi pelatihan yang tersedia saat ini. 

Strategi dan jadwal UAT secara keseluruhan didefinisikan. 

Tim UAT merancang test case guna menjalankan fungsi dan fitur sistem informasi. 

Test case didokumentasikan step by step secara jelas dan sederhana dengan tujuan memudahkan proses pengujian. 

Tim UAT mengeksekusi test case yang ditentukan dan mendokumentasikan hasil dari setiap pengujian. 

Tim pengembangan software melakukan peninjauan hasil pengujian dan membuat perubahan yang diperlukan pada kode sehingga memenuhi spesifikasi desain. 

Tim UAT menguji ulang sistem informasi sampai semua cacat telah diperbaiki atau disepakati bahwa cacat tertentu tidak akan diperbaiki. 

Tim UAT menunjukkan penerimaan atau penolakannya terhadap sistem informasi. Jika diterima, sistem informasi siap diimplementasikan secara penuh. 

Tim UAT memberikan feedback terhadap materi pelatihan pengguna sehingga dapat diperbarui dan ditingkatkan


Well, demikianlah pemaparan tentang jenis-jenis pengujian sistem informasi. Semoga menambah wawasan kamu ya!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selumbari untuk Lusa

Anak F

Nyanyian Lampu Merah

Kotak Langganan Email

Nama

Email *

Pesan *