Perancangan Sistem Adalah : Pengertian, Tujuan, Komponen, Langkah-Langkah, dan Kesimpulan
Pada pengembangan dan pembuatan sistem tentu tak luput dari tahap perancangan sistem. Dimana tahap ini sangat penting karena perlu teliti dalam pemilihan peralatan dan program komputer untuk sebuah sistem.
Well, tahukah kamu perancangan sistem adalah: pengertian, tujuan, komponen, langkah-langkah?
Mari temukan jawabannya pada pembahasan saya kali ini.
Pengertian Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah proses menciptakan satu set spesifikasi teknis yang lengkap yang dapat digunakan untuk membangun sistem informasi. Tahap perancangan sistem memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi, dalam hal perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan, antarmuka pengguna, program, database, dan file atau data yang akan dibutuhkan.
Pengertian perancangan sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut:
• Robbins dan Coulter (2005)
Perancangan sistem menurut Robbins dan Coulter (2005) adalah suatu proses yang melibatkan penetapan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan yang diteteapkan sebelumnya. Di dalamnya termasuk alokasi sumber daya yang diperlukan meliputi orang dan uang, jadwal kerja, dan tindakan pendukung yang dirasa butuh dalam proses pencapaian tujuan.
• Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005)
Perancangan sistem menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005) adalah suatu kegiatan yang bertujuan dalam mendesain sistem baru yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah perusahaan, yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem terbaik.
• Kenneth dan Jane (2006)
Perancangan sistem menurut Kenneth dan Jane (2006) adalah kegiatan merancang secara detail dan rinci dari sistem yang akan dibuat sehingga sistem tersebut cocok dengan persyaratan yang telah ditetapkan pada tahap analisis sistem.
• O’Brien dan Marakas (2009)
Perancangan sistem menurut O'Brien dan Marakas adalah sebuah aktivitas merancang dan menetapkan cara pengolahan sistem informasi dari laporan analisis sistem sehingga mampu memenuhi kebutuhan pengguna termasuk perancangan user interface, data, dan aktivitas proses.
• Bentley dan Whitten (2009)
Perancangan sistem menurut Bentley dan Whitten adalah teknik pemecahan masalah dengan melengkapi komponen-komponen kecil menjadi kesatuan komponen yang kompleks. Pengertian ini dilansir dari buku yang berjudul “System Analysis and Design for the Global Enterprise".
• Dennis, Alan, Barbara Haley Wixom, dan Roberta M. Roth (2012)
Perancangan sistem menurut Dennis, Alan, Barbara Haley Wixom, dan Roberta (2012) adalah sebuah fase yang memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi dengan ketentuan hardware, software, dan infrastruktur jaringan yang diposisikan di user interface, forms, dan reports yang akan digunakan pada program spesifik, databases, dan file.
• Tata Sutabri (2012)
Perancangan sistem menurut Tata Sutabri (2012) adalah tahapan untuk mengkonversi spesifikasi logis ke dalam sebuah desain yang pengimplementasiannya dapat dilakukan pada sistem komputer organisasi.
• Satzinger, Jackson, dan Burd (2012)
Perancangan sistem menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012) adalah kumpulan kegiatan yang mendeskripsikan secara detail bagaimana sistem akan berjalan dengan tujuan untuk menghasilkan produk software yang cocok dengan kebutuhan pengguna.
• Yakub (2012)
Perancangan sistem menurut Yakub (2012) adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa, atau pengelolaan dari bagian sistem yang terpisah-pisah menjadi satu kesatuan yang mempunyai fungsi.
• Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2013)
Perancangan sistem menurut Rosa dan Shalahuddin (2013) adalah perancangan dalam pembangunan software sebagai upaya konstruksi sistem untuk memberikan kepuasan akan spesifikasi kebutuhan fungsional, pemenuhan target, pemenuhan kebutuhan implisit atau eksplisit dari segi perfomanis dan sumber daya, serta kepuasan batasan pada fase desain dari segi biaya, waktu, dan perangkat.
• Kendall (2014)
Perancangan sistem menurut Kendall (2014) adalah perancangan file-file atau databse yang mampu menyimpan data-data yang diperlukan dalam membuat keputusan.
• Muharto (2016)
Perancangan sistem menurut Muharto adalah suatu fase dimana keahlian perancangan sangat dibutuhkan untuk elemen-elemen komputer yang akan memakai sistem. Keahlian perancangan itu mwliputi pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.
• Mulyani (2017)
Perancangan sistem menurut Mulyani adalah penetapan proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem baru.
Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan perancangan sistem adalah:
• Melakukan penyusunan kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara menyeluruh sehingga mempermudah organisasi dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi aspek-aspek sistem yang tersedia.
• Mengevaluasi dan melakukan formulasi pelayanan sistem yang baru secara detail dari setiap bentuk informasi yang akan dihasilkan
• Mempelajari dan melakukan pengumpulan data untuk dilakukan penyusunan menjadi sebuah struktur data yang sistematis dan sesuai dengan sistem yang akan dibuat.
• Mempermudah organisasi dalam melakukan pemograman sistem sehingga menghasilkan output informasi yang fleksibel.
• Menyusun software sebagai alat pengolah data sekaligus penyaji ragam informasi yang diperlukan.
• Memenuhi kebutuhan user sistem
Komponen Perancangan Sistem
Komponen perancangan sistem adalah:
1. Environment
Environment mencakup infrastruktur jaringan dan deployment. Terkadang, provider telah menyediakn infrastruktur jaringan.
2. Software Aplikasi
Software aplikasi mencakup aplikasi jarak jauh dan aplikasi berbasis server. Komponen software aplikasi dapat berada di server pusat dan yang lain berada pada komputer yang berbeda.
3. User Interface
User interface mendeskripsikan semua layar dan laporan di semua device. Namun user interface dapat menjadi sesuatu yang rumit karena ada banyak jenis device yang harus terhubung dengan aplikasi.
4. Database
Database berisi semua struktur data dan metode deployment
5. Security dan Control
Security dan control memuat seluruh pertimbangan tentang cara untuk melindungi sistem dan data pada keseluruhan sistem dan database.
Langkah-Langkah Perancangan Sistem
Langkah-langkah perancangan sistem adalah:
1. Pembentukan Ketua Tim dan Anggota Tim
Pembentukan ketua tim dan anggota tim dilakukan karena ada beberapa pergantian personel yang mungkin terjadi saat perpindahan tahap analisis sistem ke tahap perancangan sistem. Pembentukan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan proyek dalam desain sistem.
2. Menyusun Jadwal dan Anggaran untuk Kegiatan Perancangan Sistem
3. Merancang User Interface
Merancang user interface bertujuan untuk mengintegrasi konsep dan metode ilmu komputer, desain grafis, dan psikologi untuk membangun antarmuka yang dapat diakses, mudah digunakan, dan efisien. Hal yang perlu diperhatikan dalam merancang user interface adalah bagaimana pengalaman pengguna terhadap sistem informasi menentukan apakah sistem akan diterima dan digunakan.
Prinsip-prinsip merancang user interface atau desain user interface adalah sebagai berikut:
• Strive for Consistency
Urutan setiap tindakan secara konsisten dibutuhkan pada keadaan serupa seperti identical terminology yang mencakup pemakaian pada prompt, menus, dan help screens; dan perintah konsisten yang digunakan secara menyeluruh.
• Offer Informative Feedback
Untuk setiap aktivitas pengguna, terdapat banyak sekali masukan sistem. Untuk tindakan kecil yang sering dilakukan, tanggapan dapat menjadi sederhana. Namun saat tindakan besar dan jarang dilakukan, maka tanggapan bisa menjadi besar.
• Offer Simple Error Handling
Organisasi harus sebisa mungkin mendorong user agar tidak membuat error serius pada perancangan sistem. Jika error dibuat, sistem harus sedini mungkin mendeteksi error dan menawarkan instruksi sederhana, sehingga mudah dipahami dalam proses penyelesaian error tersebut.
• One Primary Action per Screen
Setiap layar harus didukung oleh sebuah tindakan yang bernilai nyata bagi pengguna
• Provide Progressive Disclosure
Hanya menampilkan apa-apa saja yang diperlukan pada tiap layar. Jika pengguna membuat pilihan, tampilkan informasi yang cukup untuk memungkinkan pengguna memilih, dan kemudian menyajikan secara detail pada layar berikutnya.
• Strive for Aesthetic Integrity
Elemen desain grafis yang digunakan dalam antarmuka harus sederhana dan bersih, enak dilihat, dan mudah dipahami.
4. Merancang Sistem Keamanan dan Kontrol.
Perancang harus mengembangkan keamanan dan kontrol sistem khusus untuk seluruh aspek dalam sistem informasi, termasuk hardware, software, database, telekomunikasi, dan internet.
Penerapan kontrol sistem adalah sebagai berikut:
• Kontrol Masukan
Kontrol Masukan berperan dalam penjagaan integritas dan keamanan. Tujuan input controls adalah mengurangi kesalahan sekaligus melindungi sistem komputer dari input yang tidak benar atau curang.
• Processing Controls
Kontrol pemrosesan berfungsi untuk menangani seluruh aspek pemrosesan dan penyimpanan. Contoh kontrol pemrosesan adalah penggunaan kata sandi dan kontrol otentikasi pengguna, salinan cadangan data, dan ruang penyimpanan yang memiliki sistem keamanan yang ketat.
• Kontrol Output
Kontrol output berfungsi untuk mengontrol output yang dihasilkan oleh sistem komputer untuk selanjutnya ddicatat dalam file. File tersebut menunjukkan laporan dan dokumen yang dihasilkan, waktu pembuatannya, dan tujuan akhir.
• Kontrol database
Kontrol database berfungsi untuk menangani sistem database secara efisien dan efektive. Contoh kontrol database adalah penggunaan kontrol otentikasi pengguna dan kata sandi, yang tanpanya pengguna tidak dapat mengakses data dan informasi tertentu.
• Kontrol Telekomunikasi
Kontrol telekomunikasi berfungsi untuk menyediakan transfer data dan informasi yang akurat dan andal antar system.
• Personnel Controls
Personnel controls berfungsi untuk memastikan bahwa hanya tim yang memiliki wewenang untuk mengakses sistem tertentu. Hal ini membantu dalam pencegahan error dan kejahahatan pada sistem komputer.
5. Merancang Rencana Pemulihan Bencana (DRP)
Rencana pemulihan bencana adalah dokumentasi proses untuk memulihkan aset sistem informasi suatu organisasi termasuk perangkat keras, perangkat lunak, data, jaringan, dan fasilitas jika terjadi bencana. Rencana pemulihan bencana berfokus pada pemulihan teknologi dan mengidentifikasi orang-orang atau tim yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan jika terjadi bencana, tindakan yang dapat dilakukan orang-orang ketika terjadi bencana, dan sumber daya sistem informasi yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis penting.
Berbagai bencana yang dapat mengganggu operasional bisnis adalah sebagai berikut:
• Bencana buatan yang disengaja seperti sabotase, terrorisme, dan civil unrest.
• Bencana buatan yang tidak sengaja seperti kecelakaan mobil yang merobohkan aliran listrik menuju pusat data, alat berat yang menggali saluran telekomunikasi, operator error, dan kebakaran.
• Bencana alam seperti banjir, tsunami, badai, topan, gempa bumi, dan erupsi vulkanik.
6. Merancang database
Database menampilkan data bagi pengguna dan memungkinkan untuk menambah dan mengubah data, menyimpan dan mengambil data, memanipulasi data, dan menghasilkan laporan. Cara yang dapat dilakukan dalam merancang database adalah dengan melibatkan Sistem Manajemen Database (DBMS). Harus diingat bahwa deskripsi dalam DBMS disebut skema, dan skema dimasukkan dalam DBMS menggunakan Data Defenition Language (DDL). DDL adalah kumpulan instruksi dan perintah yang mendefinisikan dan menggambarkan data serta hubungannya dengan database tertentu.
Cara lain dalam merancang database adalah membuat kamus data. Kamus data berisi deskripsi rinci dari semua data yang digunakan dalam database. Kamus data sangat berharga dalam memelihara database yang efisien. Kamus data berfungsi untuk menyimpan informasi yang dapat diandalkan tanpa redundansi, dan memudahkan untuk memodifikasi database bila diperlukan. Kamus data juga membantu pemrogram komputer dan sistem yang memerlukan deskripsi rinci tentang elemen data yang disimpan dalam database untuk membuat kode untuk mengakses data.
7. Melakukan Analisis Kelayakan
Dari pekerjaan yang dilakukan selama fase desain, tim proyek memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang diperlukan untuk membangun sistem, bagaimana sistem akan beroperasi, dan manfaat apa yang dapat diberikan. Penilaian kembali kelayakan teknis, ekonomi, hukum, operasional, dan penjadwalan berdasarkan pembelajaran baru tersebut merupakan hal yang tepat.
8. Menyusun Laporan Perancangan Sistem (system specification)
Perancangan sistem diakhiri dengan laporan perancangan sistem formal yang merangkum temuan-temuan selama proses berlangsung. Setiap perubahan dari temuan analisis sistem disorot dan dijelaskan.
Berikut contoh daftar isi untuk laporan perancangan sistem:
9. Menyajikan Laporan Kepada Tim Pengarah Proyek
Laporan perancangan sistem disajikan kepada tim pengarah proyek dengan rekomendasi untuk menghentikan, merevisi, atau melanjutkan proyek pengembangan sistem. Tim pengarah dengan hati-hati meninjau rekomendasi. Mengapa? Karena jika proyek dilanjutkan, sumber daya manusia dan keuangan yang cukup besar akan berkomitmen dan kontrak vendor yang mengikat secara hukum akan ditandatangani. Setelah pertemuan tim pengarah, tim proyek memasukkan rekomendasi dan perubahan yang disarankan ke dalam laporan akhir.
Kesimpulan
Tahap perancangan sistem menjadi bagian terpenting dalam proses pengembangan dan pembuatan sebuah sistem. Karena pada tahap inilah bentuk sistem dibuat dan ditetapkan untuk selanjutnya dikembaangkan. Sehingga setiap organisasi atau perusahaan dituntut andil dalam merancang sistem mereka.
Well, sekian pembahasan saya tentang perancangan sistem. Semoga menambah wawasan kalian ya!
Komentar
Posting Komentar