Harga Sebuah Kesetiaan
Menjalin hubungan dengan orang lain menjadi bagian penting dalam hidup yang dirasa perlu ditata dengan baik. Bercakap ria dan melakukan komunikasi dengan orang yang kita cintai menjadi bagian esensial, sebab seluruh aspek kehidupan manusia terproses lewat hubungan. Merangkai suatu hubungan dalam perjalanan hidup, secara tidak langsung mempertahankan keadaan manusia di tengah masyarakat.
Dalam mempertahankan kebutuhan tersebut tentu dibutuhkan substansi elit yang mampu meningkatkan kepastian atas perilaku sendiri. Substansi tersebut adalah kesetiaan. Tentu semua orang ingin hubungannya jauh dari toxic, bukan?
Kesetiaan sebagai Kunci Keharmonisan
Kita harus menerima fakta bahwa manusia hidup secara bersama-sama untuk tujuan protektif. Dengan hidup bersama, maka rasa takut atas kondisi yang mengancam akan semakin berkurang. Kesetiaan dibutuhkan untuk mempertahankan hubungan yang tercipta antar individu. Pendeknya, kesetiaan menjadi kunci keharmonisan.
Kesetiaan adalah kemampuan seseorang untuk meneguhkan hati, berpegang teguh atas janji yang diemban, rasa ketaatan dan kepatuhan, serta kesetiaan yang timbul dari dalam diri seseorang. Kesetiaan adalah sebuah hal yang rumit, tak semua orang mampu melakukannya.
Orang yang setia harus mampu menciptakan keterbukaan dalam setiap ungkapan pesan yang disampaikan. Semua harus jujur sehingga tak ada sekat yang menjadi penutup dalam untaian sebuah hubungan. Ketika seseorang sudah mampu menjaga kesetiaan, secara linier sebuah hubungan yang harmonis akan mengikuti.
Kesetiaan Membutuhkan Kepercayaan
Untuk menjadi orang yang setia, kita harus memiliki kepercayaan satu sama lain. Menumbuhkan sikap percaya dengan orang lain membawa kita pada pemahaman bahwa membuka diri akan menentukan efektifitas komunikasi.
Percaya adalah sebuah sikap yang mengandalkan kemampuan orang lain dalam mencapai sesuatu yang diinginkan. Sesuatu tersebut bersifat relatif, tidak pasti, dan beresiko. Untuk membina kepercayaan dengan orang lain dibutuhkan kualitas komunikasi yang baik. Komunikasi ini menjadi saluran penting dalam fase pengiriman dan penerimaan informasi dengan orang lain serta memperoleh peluang dalam mencapai tujuan yang diinginkan (Rustan, 2015).
Sikap percaya timbul ketika kita mampu menerima sebuah hubungan tanpa melakukan penilaian dan tanpa berusaha mengendalikan. Tentu bukan berarti menyetujui segala perilaku dan masukan orang lain. Melainkan perilaku kita dalam melihat orang lain sesuai kodratnya sebagai manusia. Karena sejatinya, setiap insan harus dihargai.
Dalam membina kepercayaan juga diperlukan kejujuran dan empati. Jujur membawa kita pada sebuah hubungan yang positif dan empati menyadarkan kita atas segala hal yang tengah dirasakan orang lain. Hilangnya kepercayaan dalam hubungan, maka kesetiaan tidak akan pernah muncul. Kepercayaan menjadi fase awal untuk membentuk sikap pengertian. Setelah itu, pengertian akan menciptakan komunikasi yang baik. Dengan komunikasi yang baik maka sebuah kesetiaan akan muncul sehingga hubungan terjalin secara alot.
Harga sebuah Kesetiaan
Pernahkah kamu bertanya dalam hati, “Mengapa kita harus setia?”. Tentu jawabannya simpel. Karena setia itu mahal harganya. Kesetiaan menjadi fondasi besar dalam keberhasilan suatu hubungan. Kasus perceraian dan KDRT yang terjadi di sekitar kita menjadi bukti tak adanya kesetiaan dalam hubungan.
Menciptakan kesetiaan dibutuhkan komunikasi yang baik, sikap percaya dan pengertian, kasih sayang, terbuka, loyalitas, rasa hormat, dan sikap sportif. Wah, banyak sekali bukan? Tentu ini menjadi alasan mengapa ada istilah, setia itu mahal harganya. Kamu sangat beruntung apabila saat ini menemukan pasangan yang setia.
Baca kata bijak tentang setia itu mahal berikut ini.
Setia itu mahal harganya. Setia itu mahal, tidak bisa dilakukan orang murahan. Setia itu mahal, orang murah mana bisa. Setia itu mahal, curang itu pilihan.
Komentar
Posting Komentar