Hacktivist Adalah: Pengertian, Tujuan, Motivasi, Jenis, Contoh, dan Cara Mencegah
Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak peristiwa yang terjadi berkaitan dengan keamanan siber. Hal ini sudah pasti menjadi perhatian publik, termasuk masyarakat Indonesia. Apalagi peristiwa peretasan yang dilakukan sesosok manusia bernama Bjorka beberapa waktu lalu membuat keyakinan semakin tinggi bahwa ada banyak ancaman siber di sekeliling kita.
Seperti sudah dikatakan sebelumnya, bahwa kasus Bjorka yang diklaim telah mengantongi 26 juta history browsing pelanggan Indihome dinilai sebagai hacktivist.
Well, tahukah kamu apa itu hackvist?
Mari temukan jawabannya pada pembahasan saya kali ini.
Apa itu Hacktivist?
Hacktivist adalah seseorang yang meretas komputer atau situs web dalam upaya mempromosikan ideologi politik (Hacktivism). Hacktivist akan berupaya merusak situs web organisasi agar dapat membocorkan informasi dan mengirim pesan ancaman, sehingga mendapat visibilitas dalam upaya mempromosikan tujuan mereka.
Hactivist mengawali “masa emas” pada tahun 1990-an dimana mereka membawa motif politik ideologis dalam melancarkan aksinya. Hacktivist pada awal kemunculannya dipahami sebagai aksi orang-orang yang berdemonstrasi di dunia maya memakai teknik hacking. Target hacktivist adalah pemerintah, industri besar, lembaga, dan korporasi multinasional
Biasanya pelaku hacktivist adalah individu, namun tidak menutup kemungkinan ada kelompok hacktivist yang melancarkan aksi dengan koordinasi yang kuat. Contoh kelompok hacktivist terbesar dan menggemparkan dunia adalah Anonymus yang muncul sejak 2008, serta LulzSec yang melancarkan aksinya dengan menyerang web Biro Investigasi Federal.
Tujuan Hacktivist
Tujuan hacktivist adalah menggiring permasalahan ke permukaan dan mengusahakan terjadinya perubahan tatanan sosial dan politik. Hacktivist akan memperdebatkan, mengadu domba, dan membantah pemeritah atau organisasi yang dinilai bertolak belakang terhadap kondisi moral mereka.
Motivasi Hacktivist
Motivasi hacktivist untuk melakukan tindakan hacktivistm adalah melakukan peretasan untuk merubah kondisi sosial, politik, dan ideologi, bukan untuk meraup kebutuhan finansial. Motivasi hacktivist adalah perasaan senasib sepenanggungan, kesamaan suku dan warna kulit, kesamaan agama, serta nasib penderitaan akibat ketidakadilan yang dirasa perlu disuarakan. Contohnya anarkisme, nasionalisme, patriotisme, dan terorisme. Bahkan beberapa hacktivist diketahui ambil bagian dalam memperjuangkan hak asasi manusia di beberapa negara yang saat ini masih mengalami konflik peperangan, serta menarik kekuatan global agar hacktivist juga turut membela hak-hak kaum marginal yang tidak membutuhkan identitas negara seperti pengungsi Rohingnya dan LGBT.
Tentu dapat dilihat perkembangannya saat ini. Apalagi di negara-negara Eropa dan AS yang sudah menyetujui hak LGBT dan menjadi tren tersendiri bagi mereka.
Motivasi hackvist lain adalah ketidakpuasan terhadap saluran komunikasi publik seperti media massa. Kurangnya variasi pemilik media akan berefek pada ketidakberagaman berita dan cenderung memuat berita yang sarat akan kepentingan pemilik media. Keadaan seperti ini dinilai akan membuat publik terarah pada model berita menurut pemilik media. Sehingga muncullnya individu dan kelompok yang menyuarakan opini lewat peretasan.
Jenis Hacktivistm
Semakin berkembangnya zaman, tentu kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi turut berkembang. Hal ini juga mempengaaruhi cara-cara hacktivist dalam melancarkan hacktivistm.
Jenis hacktivistm adalah sebagai berikut:
1. DDoS (Distributed Denial of Service)
DDoS adalah adalah kegiatan membanjiri server target dengan fake traffic hingga membuat server tidak dapat dioperasikan. DDoS akan menyalurkan host palsu dengan jumlah yang besar, lalu hacktivist akan membanjiri server target dengan host palsu tersebut. Hal ini nantinya membuat server akan kesulitan memberi tanggapan hingga akhirnya down.
2. Website Mirrroring
Website mirroring adalah salinan lengkap situs web atau halaman web yang mana penempatannya dilakukan di bawah URL yang berbeda namun identik dalam segala hal. Hacktivist menggunakan kelebihan dari website mirroring ini untuk melakukan pperetasan.
3. Wifi Sniffing
Wifi sniffing adalah tindakan penyadapan lewat jaringan wifi. Tujuan wifi sniffing adalah mencuri data dan informasi yang sensitiv secara ilegal. Cara kerja wifi sniffing adalah saat kamu terhubung ke jaringan wifi yang bersifat publik, dan kamu mentransfer data dari client server maupun sebaliknya. Kita tahu bahwa aliran data dari client menuju server bersifat bolak-balik sehingga sniffing akan menangkap data-data yang dikirim dengan cara ilegal memakai alat pendukung. Celah inilah yang dimanfaatkan oleh Hacktivist untuk melancarkan serangan.
4. Vandalising
Vandalising adalah aktivitas hacktivistm yang dilakukan dengan memecahkan kode ke bagian belakang situs web target. Hal ini bertujuan untuk memberi gangguan pesan situs web.
Contoh Hacktivist
Contoh kejadian hacktivist adalah sebagai berikut:
• Situs Web Telkomsel yang mengalami deface pada April 2017. Pada laman yang sudah diretas, hacktivist mencurahkan keluhannya terkait harga paket data Telkomsel yang melambung tinggi. Bahkan nama Telkomsel berubah menjadi Telkomnyet.
• Situs Web Indosat Ooredoo yang diretas pada 29 April 2017. Peretas menyerang situs web sub-domain saja. Alasan peretasan ini adalah tindakan dari Indosat Ooredoo yang melontarkan sindiran kepada Telkomsel tentang peretasan yang mereka alami lewat twitter.
• Situs Web Bawaslu pernah diretas oleh Dendy Syaiman atau sapaan akrab Mr. Cakil. Pria berusia 18 Tahun itu sukses meretas sub-domain dari situs milik Bawaslu. Namun pada akhirnya pelaku berhasil ditangkap setelah dilakukan penelusuran nama kode dari si peretas.
• Situs Web Kemendagri mengalami deface pada sub-domain tanggal 22 September 2019. Situs yang diretas menampilkan pesan berisi ungkapan kesedihan terkait keadaan Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun pada akhirnya pelaku berhasil ditangkap dan mengaku telah melakukan deface 600 web baik dalam maupun luar negeri.
• Peretasan situs DPR yang terjadi berulang kali sebelum aksi Omnibus Law terlaksana.
.png)
• Situs web KPAI pernah diretas dan menampilkan sebuah pesan menohok berkaitan dengan RUU KUHP.
Cara Mencegah Hacktivist
Cara mencegah hacktivist adalah:
• Secara aktif memantau akun publik kamu di jaringan internet seperti email, situs web, media sosial, dan sebagainya
• Rutin melakukan pembaruan dan pengembangan sistem dan program pertahanan guna melindungi berbagai ancaman kejahatan siber
• Bila perlu memakai program perlindungan dan pelacakan virus yang bersertifikat dan tidak abal-abal
Kesimpulan
Hacktivist menciptakan sejarah baru dalam dunia teknologi Indonesia dan dunia. Sebagai salah satu tindak kejahatan, tentu kita harus selalu berhati-hati dalam membagikan sesuatu di media sosial. Karena hacktivist adalah orang-orang cerdas yang mampu melihat celah untuk diretas.
Well, sekian pemaparan tentang hacktivist. Semoga menambah wawasan kamu ya!
Komentar
Posting Komentar