Panduan Terbaik untuk Mengamankan Data Pribadi dari Peretas
Privasi adalah aset besar dalam penggunaan intenet. Ada banyak hal buruk yang terjadi apabila data pribadi kita terekspos di internet. Lalu, bagaimana cara melindungi privasi di internet agar terhindar dari peretas?
Berikut ini adalah 10 cara melindungi privasi di internet agar terhindar dari peretas.
1. Berkomitmen untuk berbagi informasi lebih sedikit di internet.
sumber: pixabay |
Ketika berinteraksi di dunia digital, keamanan dan privasi online menjadi aspek yang sangat penting untuk diperhatikan. Informasi pribadi yang tersebar di jejaring sosial dan platform online dapat menjadi sasaran bagi pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, penting untuk mengadopsi kebiasaan-kebiasaan yang dapat meningkatkan tingkat keamanan dan melindungi privasi kita.
2. Memperketat pengaturan privasi online untuk akun online
sumber: pixabay |
• Informasi publik. Pahami dan pikirkan secara detail tentang informasi apa yang harus anda publikasi dan sembunyikan. Pahami tingkatan data yaitu data profil, konten yang dibagikan, dan interaksi anda dengan konten orang lain.
• Pilihan “suka, bagikan, dan komentar”. Coba membatasi “suka, bagikan, dan komentar” anda pada postingan orang lain karena itu bersifat publik.
• Pelacakan lokasi. Cobalah mempertimbangkan untuk menonaktifkan data geolokasi otomatis pada postingan, foto, dan komentar media sosial anda.
3. Menggunakan Password yang Kuat dan Unik
sumber: pixabay |
Password yang kuat adalah hal paling penting dalam menggunakan internet. Seandainya belum mempunyai kata sandi untuk seluruh perangkat anda, cepat tambahkan sekarang. Namun peretas tetap saja dapat menghindari password yang kuat jika perangkat anda tidak terkunci secara otomatis. Sehingga harus dipastikan perangkat akan meminta password lagi dalam waktu sesingkat mungkin.
Untuk perangkat yang menggunakan autentikasi biometrik cepat seperti pemindaian sidik jari atau pengenalan wajah, bukan kode, setelan terbaiknya adalah "30 detik" atau "segera".
Selanjutnya, gunakan password yang kuat dan unik di akun online. Karena mungkin di antara pembaca ada yang memiliki lusinan akun, sehingga pengelola password adalah cara yang lebih mudah untuk menjaga keamanan informasi.
4. Membersihkan Aplikasi Seluler dan Ekstensi Browser yang Tidak Digunakan
sumber: pixabay |
Mulailah membiasakan untuk membuat lebih sedikit akun baru dan mengunduh dari sumber terpercaya. Setelah berhenti menggunakan aplikasi, segera hapus aplikasi tersebut. Jangan lupa untuk membersihkan semua program yang tidak digunakan secara rutin dan teratur seperti aplikasi seluler dan ekstensi browser.
Terkadang juga aplikasi yang dilupakan dapat tetap aktif dengan fitur tersembunyi. Delapan ekstensi Chrome dan Firefox yang populer ternyata menyertakan kode yang melacak semua aktivitas browser. Data tersebut termasuk pengembalian pajak, data medis (yang dapat menyebabkan pencurian identitas medis), dan perkembangan rahasia di perusahaan seperti Tesla dan Apple.
Walaupun melakukan kunjungan ke situs hanya sesekali, usahakan menggunakan browser anda daripada mengunduh aplikasi di perangkat anda.
5. Mem-browsing dengan VPN yang Aman
sumber: pixabay |
Memanfaatkan VPN yang aman dapat menyandikan informasi penjelajahan Anda dan membuatnya tidak dapat dibaca oleh peretas. VPN sangat penting saat terpaksa menggunakan Wi-Fi publik, seperti di kedai kopi atau bandara. Tentu sudah rahasia umum bahwa ada banyak bahaya menggunakan jaringan Wi-Fi publik.
Selain itu, anda juga dapat memanfaatkan mode pribadi atau penyamaran. Biarpun pada kenyataanya tidak terlalu aman. Pada intinya berhati-hatilah saat mem-browsing di tempat umum. Peretas dapat memanfaatkan kelalaian anda untuk mengakses seluruh data pribadi yang anda ekspos saat menggunakan perangkat.
6. Menonaktifkan Pelacakan Iklan dan Data
sumber: Apple |
Tahukah anda bahwa sebagian besar data yang dikumpulkan secara online akan dimanfaatkan untuk pemasaran. Tentunya pelacak ini dapat dinonaktifkan dengan cara meng-klik tombol tidak ketika ada pop-up yang menanyakan kesediaan anda untuk berbagi data. Bahkan jika memungkinkan, tolak cookie yang ada di situs web.
Cara yang lain adalah dengan menonaktifkan penyesuaian iklan di seluruh aplikasi yang Anda gunakan, termasuk pencarian Google, layanan Google lainnya, Apple, pengaturan iklan Facebook, pihak ketiga yang menggunakan data Facebook, Twitter, Microsoft, dan Amazon.
7. Menggunakan Enskripsi untuk Menjaga Data dari Peretas
Source : Radar Malang |
Lakukan perlindungan terhadap segala sesuatu yang ada di komputer Anda. Peretas dapat merusak drive anda, menghubungkannya ke mesin terpisah lalu mengakses seluruh informasi. Bahkan saat komputer anda dilindungi password sekalipun. Cara mengatasinya adalah dengan melakukan pengaturan enkripsi pada Windows dan Mac sehingga data tidak akan berarti bagi siapa pun tanpa password.
Aplikasi dengan enkripsi end-to-end, seperti WhatsApp, Telegram, atau Signal, adalah opsi perpesanan teraman (walaupun WhatsApp masih memiliki masalah privasi lainnya). Metode lain tanpa enkripsi, termasuk teks dan aplikasi Messenger Facebook, memiliki "pintu belakang" yang memungkinkan pihak ketiga membaca apa yang Anda kirim.
8. Memblokir Mesin Pencari agar Tidak Melakukan Pelacakan Posisi
Mesin pencari anda mengumpulkan sejumlah besar data pribadi tentang anda. Sehingga perlu meningkatkan privasi mesin telusur dengan cara menghapus data.
Untuk Google, anda hanya perlu membuka dasbor aktivitas saya lalu hapus semuanya. Untuk Yahoo, anda dapat melakukan penghapusan data dari manajemen riwayat pencarian. Sementara di Microsoft, anda melakukan penghapusan data secara terpisah lewat Microsoft Edge dan Bing.
9. Jangan Mengabaikan Pembaruan Perangkat Lunak
sumber: pixabay |
Selain itu, anda juga dapat menginstall software antivirus untuk melindungi dari malware seperti spyware, yang mengumpulkan data seperti informasi kartu kredit di latar belakang.
Anda dapat menambahkan perlindungan privasi ekstra terhadap peretas email dengan menonaktifkan "fitur dan personalisasi cerdas" di Gmail dan Google Apps lainnya.
Jangan lupa untuk menonaktifkan pratinjau pesan di layar kunci Anda. Jika pratinjau muncul di layar kunci ponsel Anda, pencuri dapat mengetahui siapa yang menghubungi Anda dan bahkan menggunakan autentikasi dua faktor tanpa memerlukan kode sandi Anda. Selalu ingat juga untuk melakukan penghapusan data dan setel ulang ke pengaturan pabrik sebelum menjual atau memberikan perangkat.
10. Melakukan Pencabutan Koneksi Aplikasi Pihak Ketiga yang Tidak Perlu
Langkah terakhir dalam peningkatan keamanan aplikasi adalah mengimplementasikan kebijakan pembatasan jumlah koneksi ke aplikasi lain. Hal ini menjadi langkah krusial dalam mengurangi potensi risiko keamanan dan melindungi data sensitif pengguna. Pada tahap ini, perhatian khusus diberikan pada aplikasi pihak ketiga yang terhubung ke platform-platform besar seperti Google, Facebook, Apple, Microsoft, dan Slack.
Membatasi jumlah koneksi ke aplikasi lain memiliki beberapa keuntungan signifikan dalam konteks keamanan. Pertama, ini membantu mencegah potensi eksploitasi dari serangan yang dapat terjadi melalui pintu masuk aplikasi pihak ketiga. Dengan mengurangi jumlah aplikasi yang memiliki akses, risiko terhadap kerentanan keamanan dapat diminimalkan. Selain itu, langkah ini juga membantu mengurangi eksposur data pengguna karena hanya aplikasi yang benar-benar diperlukan yang diizinkan untuk berinteraksi dengan aplikasi utama.
Langkah berikutnya adalah melakukan audit terhadap daftar aplikasi pihak ketiga yang terhubung ke platform besar seperti Google, Facebook, Apple, Microsoft, dan Slack. Ini melibatkan evaluasi keseluruhan aplikasi yang membutuhkan koneksi dan memastikan bahwa setiap aplikasi tersebut memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. Proses audit juga dapat mencakup pemeriksaan izin dan hak akses yang diberikan kepada setiap aplikasi untuk memastikan bahwa hanya informasi yang diperlukan yang diakses, tanpa mengorbankan keamanan.
Langkah-langkah ini juga dapat melibatkan pembaruan kebijakan keamanan internal yang memandu integrasi aplikasi pihak ketiga. Pembaruan tersebut dapat mencakup persyaratan keamanan yang ketat untuk aplikasi yang ingin terhubung ke sistem utama. Penerapan verifikasi identitas, penggunaan token keamanan, dan enkripsi data menjadi komponen penting dalam memastikan bahwa setiap koneksi antar-aplikasi aman dan terlindungi.
Dengan demikian, implementasi kebijakan pembatasan jumlah koneksi ke aplikasi lain melibatkan strategi proaktif untuk melindungi aplikasi dan data pengguna dari potensi risiko keamanan. Melalui pendekatan ini, perusahaan dapat membangun ekosistem aplikasi yang aman, andal, dan memenuhi standar keamanan tertinggi, sehingga memberikan kepercayaan kepada pengguna dan melindungi integritas sistem secara keseluruhan.
Itulah 10 cara melindungi privasi di internet agar terhindar dari peretas! Semoga menambah wawasan anda ya.
Komentar
Posting Komentar