Nyanyian Lampu Merah
Mereka adalah dewa-dewi urban yang mengilhami decak kagum. Melanglang bak bedaya elit di tengah puak permata kota. Busana mereka adalah karya subtil marak yang merangkai kisah keberhasilan. Aksesoris mereka adalah mahakarya yang menyigi keterandalan tak tersuruk. Mobil-mobil glamor mereka adalah karya seni bergerak, sementara harta mereka licau dalam susunan logam dan kaca. Restoran-restoran mewah menjalir gelak dan alai-belai bisnis, mengisbatkan konformitas kemakmuran. Injeksi seteguk anggur meradukan eliksir keabadian yang mereka nikmati dengan hasrat ulung. Kehidupan para konglomerat di jantung perkotaan adalah sebuah kisah epik, terpatri dalam kebesaran batu nisan metropolis. Di balik jantung kota yang mengoja kehidupan orang-orang terpandang, ada kisah lain yang menyuruk dan sering kali terjerahak. Sudut-sudut jalanan yang nyenyat menjadi spektator panorama anak-anak jalanan yang marak dalam santiran kesejahteraan, yang dipertontonkan para konglomerat. Mereka adalah pemilik di